Aku tahu sampai berbusa seperti apapun aku menjelaskan atau berbicara aku bukanlah apa-apa. Aku hanya aku si pengomel yang egois, mungkin itu yang ada di benaknya. Ya. Aku tahu apa yang dia pikirkan dan dia rasakan. Mungkin sekarang dia berpikir bahwa aku hanya bisa marah, berkata kasar, berpikir negatif dan menghilang begitu saja. Dia sempat berkata bahwa marahku ini berlebihan. Tapi..aku marah seperti itu karena punya alasan. Aku cemburu karena SocMed. Sebenarnya aku sedikit kecewa karena dia marah saat aku menyebut 'temannya' dengan sebutan kasar. Entah dia marah karena dia tidak ingin aku menjadi kasar atau mungkin dia punya alasan yang lain. Aku tidak tahu. Tapi aku tahu sekarang dia pasti merasa sangat kecewa denganku. Dia marah karena aku marah. Dia coba menghindariku karena aku marah. Yang katanya marahku berlebihan. Seandainya dia tahu marahku ada alasannya.
Terkadang aku beranggapan bahwa dia adalah panutan yang cocok karena kedewasaannya. Tapi kadang aku berpikir dia tidak sedewasa yang aku kira. Tidak jarang dia terlihat kanak-kanak juga. Dia juga sama kerasnya denganku. Dia juga sama egoisnya denganku. Aku memilih untuk menjauhinya agar aku bisa menjaga sikapku.
Ain
Terkadang aku beranggapan bahwa dia adalah panutan yang cocok karena kedewasaannya. Tapi kadang aku berpikir dia tidak sedewasa yang aku kira. Tidak jarang dia terlihat kanak-kanak juga. Dia juga sama kerasnya denganku. Dia juga sama egoisnya denganku. Aku memilih untuk menjauhinya agar aku bisa menjaga sikapku.
Ain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar